Tower of God Indonesia Wiki
Advertisement
Tower of God Indonesia Wiki
Jyu Viole Grace
(Twenty-Fifth Bam)
Informasi
Status Aktif (Hidup)

Penampilan

Baam1

Bam pada awal cerita.

Di Season I, Bam adalah seorang anak laki-laki berambut coklat (lebih sering dibilang hitam) dan mata keemasan. Dia memakai sebuah kaos lengan panjang kain coklat, rompi merah, syal putih, dan celana beige. Setelah ujian Crown Game dia mendapatkan pakaian seragam Reguler tingkat paling rendah dan sebuah ikat kepala dari Khun. Dia dideskripsikan berwajah tampan dan manis oleh Black March, Ha Yuri Zahard dan Androssi Zahard. Yuri juga memanggilnya "Sayang" di Season 2 sebagai candaan.

Pada Season 2, Viole (Bam) lebih tinggi dan dia memanjangkan rambutnya, dengan poni yang menutupi sebagian besar wajahnya, terlebih lagi matanya. Salah satu pakaian barunya adalah sebuah jubah hitam, celana panjang beige dan baju dengan simbol atau lambang FUG. Pakaian baru lainnya, bagaimanapun, lebih ke arah pakaian formal, mengenakan kemeja ungu bergaris hitam dan celana panjang hitam. Dia dideskripsikan berwajah tampan/cantik/indah oleh Yeon Yihwa.
Setelah Bam menerima Thorn, benda itu mengambang (terbang) di atas bahu kanannya dalam bentuk yang terkompresi (tidak sempurna). Belakangan dia belajar bagaimana cara membuat Thorn menghilang atau tak terlihat.[1] Setelah peristiwa Pertempuran Workshop Bam memotong kembali model rambutnya seperti pada waktu Season I.

Pakaian

Seiring perjalanan cerita Tower of God, Bam sudah memakai banyak macam pakaian.

Season I

  • Pakaian Awal: Saat pertama dia masuk Menara, dia memakai sebuah kaos putih, sweater hitam, rompi merah, dan celana panjang beige.
  • Seragam Reguler: Setelah peristiwa Crown Game, dia memakai sebuah ikat kepala hitam dari Khun, mantel lengan panjang dengan garisan emas, simbol Reguler, celana panjang hitam dan sepatu merah.
  • Baju Tempur: Dalam ujian Petak-Umpet, Bam memakai sebuah mantel hitam panjang dengan kerah baju turtleneck yang sedikit longgar, celana panjang hitam, dan sepatu hitam.

Season 2

  • Jubah Slayer (Pembantai): Dia memakai jubah panjang hitam dengan lambang FUG didalamnya. Dia memakai ini lagi saat dia ikut ujian Lantai 29 dengan FUG lain yang tersisa tapi dengan sedikit perubahan warna dan tanpa lambang FUG.
  • Setelan Bergaris Halus: Setelah Ujian Kekuatan Shinsu, dia memakai kemeja ungu bergaris hitam dengan trousers hitam formal.
  • Pakaian Desainer Dalam ujian Lantai 21, dia memakai tudung hitam dengan garis jingga dan celana panjang.
  • Pakaian Casual: Dia memakai kaos biru muda dan putih polo dengan trousers coklat.

Kepribadian

Dalam Part I, dia adalah pemuda yang sangat ber-empati tinggi dan peduli sekitarnya, tetapi tidak banyak mengetahui arti kehidupan, tidak berhubungan langsung secara visual atau fisik dengan orang lain sebelum bertemu dengan Rachel dan kemudian memasuki menara. Dia benci kesepian dan juga kesepian orang lain, sebuah pandangan yang sangat menyiratkan ketika dia mendesak Endorsi untuk tidak sendirian dan dia (Bam) lebih bersemangat saat dia bercerita tentang kisah Rachel. Dia sangat naif dan tidak banyak tahu tentang menara. Selama Season I, satu-satunya alasan dia menaiki menara adalah untuk bersama Rachel lagi.

Limg005

Bam di Season 2

Dalam Part II, Viole jauh lebih kasar dan kuat. Sekarang dia punya teman-teman untuk dilindungi dan tidak akan ragu untuk bertarung jika itu berarti melindungi mereka. Juga, orang yang mengajarkan dia tentang moral (Rachel) telah mengkhianatinya di Season I, jadi dia tidak yakin apa yang harus dia percayai. Sekarang dia sangat mengerti sepenuhnya bahwa untuk menaiki menara, dia haruslah bersikap keras dan bersiap untuk menyerang dalam pertarungan dan membunuh semua musuh. Dia menjadi lebih pendiam, jarang berbicara ataupun menunjukkan perasaan atau ekspresi. Dia juga sedikit dingin dan perhitungan, berinteraksi dengan orang lain hanya jika perlu dan akan mengambil keuntungan dari situasi untuk mengalahkan musuh-musuhnya.

Mungkin saja Viole menjadi dingin dan menjaga jarak untuk melindungi dirinya terluka lagi dan menjauhkan dirinya dari orang lain, memilih untuk melakukan ujian solo (sendirian) bahkan saat aturan ujian mengharuskan berkelompok. Ini untuk menghindari melibatkan orang lain dalam misi berbahaya-nya.

Dia bergabung dengan FUG dalam beberapa peristiwa setelah Lantai 2, tampak saling berbagi satu tujuan sebagai FUG: untuk memperbudak Zahard dan aliansinya. Lebih jauh, terungkap kenyataan bahwa dia dipaksa oleh Han-Sung Yu menjadi seorang Slayer untuk FUG dan kemudian mengancam untuk membunuh teman-temannya jika dia menolak atau berhati lemah.

Pada Chapter 91, dia masih memiliki empati yang tinggi untuk orang lain tapi telah menutup dirinya rapat-rapat. Bagaimanapun, bukan berarti hatinya telah berubah. Dia sering merasa sangat bersalah atau bahkan depresi saat mengagalkan reguler yang lainnya. Bagaimanapun, dia sepertinya telah menyadari bahwa kondisi dalam sistem ujian saat ini, "tidak ada cara membuat semua orang bahagia. Hanya mungkin membuat seseorang akan bahagia". Harus dicatat dia masih menyimpan sisi kanak-kanaknya, melupakan sifat dinginnya, seperti yang telihat pada takjub-nya diri melihat lautan di lantai 21.

Lebih jauh saat Pertempuran Workshop ketika FUG membelenggunya, dia mulai lebih ekspresif dan banyak bicara. Ini terlihat saat dia melihat Wangnan di sebuah monitor dan ekspersi wajahnya menjadi lebih baik. Saat ketika akhirnya dia bertemu dengan Khun dan Rak untuk pertama kalinya dalam 7 tahun, dia tersenyum bahagia dan memeluk mereka. Bahkan sampai sampai salah satu anggota Tim Tansooyook, Yeon Yihwa kaget dan tidak tahu kalau slayer FUG juga bisa tersenyum

Menunjukkan sisi kepribadian sebenarnya, yang jauh dia sembunyikan untuk melindungi dirinya dari pengaruh FUG dipermukaan.

Referensi

  1. Vol.2 Ch.112: The Hell Train - Prologue (2)

Navigation

Advertisement